Agar Usaha Sampingan dan Usaha Utama Berjalan Seimbang
Tidak bisa kita pungkiri jika kebutuhan yang semakin meningkat dan didukung oleh harga kebutuhan yang juga semakin meningkat membuat setiap orang ingin memiliki penghasilan sebesar – besarnya. Akan tetapi, pekerjaan yang mereka miliki terkadang memiliki gaji atau pendapatan yang dirasa masih kurang. Dengan demikian, banyak orang yang akhirnya mencari usaha sampingan yang menguntungkan untuk menambah penghasilan setiap bulannya. Usaha sampingan ini dilakukan dengan berbagai cara bahkan banyak dari mereka yang membawa usaha sampingan mereka di sela – sela usaha utama.
Jenis usaha sampingan yang menguntungkan itu juga bermacam – maca.
Contoh sederhananya datang dari karyawan kantoran atau pabrik yang memanfaatkan keberadaan teman – teman sepekerjaan sebagai target konsumen dari usaha sampingan mereka. Contoh usaha yang mereka geluti misalnya menjual pulsa elektrik atau menjual produk – produk tertentu yang mereka tawarkan pada rekan – rekan mereka. Akan tetapi, banyak terjadi kasus dimana banyak orang yang tidak bisa menyeimbangkan antara usaha utama dan usaha sampingan mereka. Sangking semangatnya berusaha sampingan, mereka akhirnya melalaikan tugas utama mereka di kantor.
Jika hal ini terjadi, tentu akan sangat disayangkan dan berpengaruh pada kelanjutan karir anda di kantor. Lalu, bagaimana agar usaha utama dan usaha sampingan tetap seimbang dan berjalan lancer? Yakinkan dalam diri jika tugas utama anda adalah pada pekerjaan utama anda, misalnya bekerja di kantor, sedangkan usaha sampingan hanyalah usaha tambahan yang tidak harus diutamakan.
Meskipun rekan kerja di kantor atau di tempat usaha utama merupakan target konsumen empuk untuk melancarkan usaha sampingan anda, sebaiknya anda menahan diri dan jika ingin, anda bisa bertransaksi atau tawar menawar dengan rekan kerja di luar jam kantor atau pekerjaan utama anda. Lebih baik lagi jika anda membuang usaha sampingan saat sedang mengerjakan usaha utama, artinya kerjakan usaha sampingan anda setelah pekerjaan utama selesai agar tidak saling mengganggu satu sama lainnya. Jika anda bisa melakukannya, maka usaha utama maupun usaha sampingan anda akan tetap berjalan beriringan dan tentu saja pendapatan anda semakin bertambahn dengan lebih baik.
Contoh sederhananya datang dari karyawan kantoran atau pabrik yang memanfaatkan keberadaan teman – teman sepekerjaan sebagai target konsumen dari usaha sampingan mereka. Contoh usaha yang mereka geluti misalnya menjual pulsa elektrik atau menjual produk – produk tertentu yang mereka tawarkan pada rekan – rekan mereka. Akan tetapi, banyak terjadi kasus dimana banyak orang yang tidak bisa menyeimbangkan antara usaha utama dan usaha sampingan mereka. Sangking semangatnya berusaha sampingan, mereka akhirnya melalaikan tugas utama mereka di kantor.
Jika hal ini terjadi, tentu akan sangat disayangkan dan berpengaruh pada kelanjutan karir anda di kantor. Lalu, bagaimana agar usaha utama dan usaha sampingan tetap seimbang dan berjalan lancer? Yakinkan dalam diri jika tugas utama anda adalah pada pekerjaan utama anda, misalnya bekerja di kantor, sedangkan usaha sampingan hanyalah usaha tambahan yang tidak harus diutamakan.
Meskipun rekan kerja di kantor atau di tempat usaha utama merupakan target konsumen empuk untuk melancarkan usaha sampingan anda, sebaiknya anda menahan diri dan jika ingin, anda bisa bertransaksi atau tawar menawar dengan rekan kerja di luar jam kantor atau pekerjaan utama anda. Lebih baik lagi jika anda membuang usaha sampingan saat sedang mengerjakan usaha utama, artinya kerjakan usaha sampingan anda setelah pekerjaan utama selesai agar tidak saling mengganggu satu sama lainnya. Jika anda bisa melakukannya, maka usaha utama maupun usaha sampingan anda akan tetap berjalan beriringan dan tentu saja pendapatan anda semakin bertambahn dengan lebih baik.
Leave a Comment