Belanja Sebagai Kebutuhan Mengkhawatirkan yang Tidak Terhindarkan Bagi Banyak Orang



Belanja adalah kebutuhan mengkhawatirkan yang tak terhindarkan bagi banyak orang, sementara bagi beberapa orang lain itu adalah kesempatan untuk menunjukkan kelebihannya. Begitu banyak orang bahkan menganggap belanja sebagai aktivitas untuk melewatkan waktu. Meskipun ada berbagai alasan untuk sikap ini, saya sangat percaya bahwa, ini adalah tren negatif dan akan membuka jalan bagi masalah yang tidak dapat diatasi.

Saat ini, belanja menjadi kegiatan senggang bagi banyak orang terutama kaum muda. Mereka biasanya pergi berbelanja saat mereka merasa bosan atau bebas, yang bisa mereka gunakan dengan bijak untuk berbagai aktivitas seperti berpartisipasi dalam olahraga dan permainan. Orang-orang ini sering melakukan window shopping yang dapat menyebabkan terburu-buru yang tidak perlu di toko-toko dan karyawan toko juga seharusnya menghabiskan waktu dan tenaga mereka. Dengan demikian, mereka tidak hanya menyia-nyiakan waktu dan energi diri mereka sendiri, tapi juga orang lain. Berbahaya, minat dalam permainan outdoor dipangkas.

Rupanya, generasi muda sekarang mendapatkan lebih banyak uang saku sehingga mereka bisa membeli barang mahal. Hal-hal itu, yang menjadi pilihan sebelum menjadi kebutuhan sekarang. Misalnya, ponsel untuk anak-anak muda mendapatkan tanah saat ini. Selain itu, orang tertarik mengikuti tren fashion terbaru. Gaya hidup kemewahan anak-anak dapat menyebabkan dampak sosial yang tidak diinginkan. Untuk memenuhi uang untuk barang mahal, mereka dapat menikmati aktivitas anti sosial seperti transaksi narkoba, pemasaran gelap dan sebagainya. Ini menghasilkan sejumlah penjahat di masyarakat, yang bisa menjadi janin bagi perdamaian dan kemakmuran masyarakat.

Lebih jauh lagi, busana dan asesoris terbaru, dan tampilan di toko-toko itu sendiri terkadang menjadi sorotan. Hal ini menarik orang untuk menghabiskan waktu mereka di supermarket daripada menonton acara membosankan di TV atau melanjutkan pekerjaan yang monoton. Sistem yang mudah tersedianya pinjaman dan kartu kredit menaikkan tingkat pengeluaran uang dalam berbelanja terutama untuk hal-hal yang tidak perlu. Kesulitan membayar kembali dengan bunga ke bank menciptakan masalah yang tidak dapat diatasi dalam kehidupan pribadi, keluarga dan sosial mereka.

Untuk menyimpulkan, mengubah belanja sebagai aktivitas santai dapat menyebabkan masalah drastis dalam kehidupan pribadi dan sosial dan kebiasaan berharga seperti olahraga dapat lenyap. Karena itu, saya menganggapnya sebagai tren negatif.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.