Seberapa Pentingkah Menghitung Masa Kehamilan?
Tempo dulu menghitung masa kehamilan bukan sesuatu yang dianggap terlalu penting. Sehingga cukup banyak yang mengabaikannya. Padahal menghitung usia kehamilan bukan hanya sekedar untuk memprediksi kapan jadwal kelahiran tiba, tapi juga untuk menyesuaikan dengan tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Apakah janin menunjukkan progress yang berarti dari minggu ke minggu atau tidak.
Dalam kondisi normal, rata-rata bayi siap untuk dilahirkan setelah lebih-kurang 9 bulan di kandungan.
Sebaliknya, dokter akan menyarankan persalinan dilakukan lebih cepat jika diketahui janin tidak berkembang sesuai usianya. Persalinan di luar waktu diupayakan agar janin dapat terselamatkan dan dipantau secara intensif dari luar. Namun tidak sedikit juga janin yang lambat berkembang akhirnya meninggal dunia di dalam kandungan atau sesaat setelah dilahirkan.
Penyebab Janin Tidak Berkembang Atau Gugur
Keguguran pada ibu hamil bisa terjadi kapan saja. Tetapi sebagian besar terjadi pada trimester pertama. Lantas, apa yang menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran atau janin tidak berkembang sebagaimana mestinya? Berikut jawabannya.
Trimester Awal
Trimester awal berlangsung dari usia kehamilan 1 hingga 3 bulan. Keguguran yang terjadi pada awal kehamilan ini biasanya dipicu oleh:
1. Plasenta bermasalah.
Plasenta merupakan “saluran” panjang yang menghubungkan darah ibu kepada bayi sehingga bayi bisa mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup dalam kandungan. Apabila saluran ini bermasalah, dapat dipastikan pertumbuhan janin akan terkendala bahkan berujung pada kematian/keguguran.
2. Kromosom bayi abnormal.
Selain mengakibatkan kematian, kelainan jumlah kromosom juga berdampak pada pertumbuhan fisik yang abnormal dan IQ di bawah rata-rata (down syndrome).
Trimester Kedua
Kasus keguguran pada trimester kedua sebenarnya termasuk jarang terjadi. Tetapi, perlu diketahui juga apa penyebab sebagian orang justru mengalaminya:
1. Kesehatan ibu hamil.
Ibu hamil yang terserang penyakit-penyakit berat seperti lupus, kanker, ginjal, diabetes, dan tiroid lebih rentan mengalami keguguran saat usia kehamilan semakin membesar.
2. Struktur rahim bermasalah.
Kelainan pada bentuk rahim serta pertumbuhan fibroid diketahui dapat membahayakan keselamatan janin.
3. Usia ibu hamil di atas 35 tahun.
Usia mempengaruhi stamina ibu hamil. Semakin bertambah usia kandungan, semakin besar risiko terjadinya keguguran pada ibu hamil berusia lanjut.
Begitulah pentingnya menghitung masa kehamilan secara berkala. Semoga ulasan ini menambah khazanah pengetahuan bagi para ibu maupun calon ibu.
Leave a Comment